menanti

bahkan pelukan itu,
adalah arti— bahwa kita sama-sama pamit
adalah arti— bahwa kita sama-sama mendorong untuk melangkah pergi.
bahkan tatapan itu,
teduh
sayu
seperti ingin gugur.
masih sangat jelas,
terngiang selalu dibenak
jabat tangan mu waktu itu
senyum simpul mu kala itu.
kini saya tak berdaya,
sebab kamu telah pergi bersamanya.
dusta jika saya berkata "saya telah lupa",
karena nyatanya hal itu hanya penutup kesedihan semata.
saya masih menantimu,
kembali untuk pulang

untuk mendengarkan cerita— tentang kamu yang sedang bersamanya
untuk tempat curah keluh kesah— jika kamu sedang penat dengan dirinya.
kemarilah,
kembalilah pulang
saya masi mengharap
kamu akan datang— meski tak tau kapan.

Comments