dan akhirnya kita harus terhenti.
bukan karena cintamu yang terkikis atau rinduku yang mulai berhenti menghampiri, tapi karena kita tak pernah benar-benar ada.
aku bukan milikmu, kamu bukan milikku, setidaknya, itulah kenyataan yang sebenarnya.
bahkan setelah apa yang telah kita lewati, setiap canda, setiap tawa, setiap rindu dan setiap momen yang kukira cinta, semuanya ikut terhenti.
aku terlalu jauh jatuh dalam angan-angan, sedangkan kau mungkin bahkan tak menjejakkan kakimu di angan tersebut.
namun apa dayaku, aku sudah jatuh terlalu dalam. dan untuk bangkit lagi dari jurang angan ini, aku terpaksa benar-benar pergi.
tawa canda dan cerita kita, ternyata hanya fiktif belaka.

Comments