mendewasa

“Kita kerap mengatakan; aku sudah selesai denganmu.
-
Bersikap seolah segala kenangan sudah tak berarti lagi, tapi setiap malam masih sibuk menangisi.
-
Kita kerap mengatakan; aku baik-baik saja tanpamu.
-
Bersikap seolah ruang bahagia ini tak berkurang, walau rindu telah kehilangan.
-
Kita lupa. Bahwa mendewasa bukan soal berhasil terlihat kuat. Bukan soal siapa yang lebih dulu menemukan rumah baru bagi hatinya.
Bukan juga soal siapa yang lebih lega karena telah bisa melupakan janji-janjinya-sendiri.
-
Mendewasa adalah tentang tahu bahwa menangis itu perlu. Bahwa berduka atas kehilangan adalah upaya kita mengumpulkan kembali kekuatan, bukan adu kelemahan.
-
Mendewasa adalah tentang tahu kapan semua harus selesai, tanpa harus berpura bahwa semua telah selesai :)” -falafu

so guys, menemukan rumah baru bagi hatinya, terlihat kuat didepan banyak orang, dan lega bisa melukapan janji2nya sendiri bukanlah tanda bahwa kita sudah mendewasa. i'm so agreed with this, kak fa!:) karna menurut aku, mendewasa adalah dimana kita bisa ikhlas&menyerahkan segala sesuatunya pada Allah, percaya bahwa doa kita akan dikabulkan dan selalu percaya jika doa kita tdk sesuai dengan harapan, maka Allah akan menggantikannya dgn yg lebih baik menurut-Nya. kita tidak perlu terlihat kuat untuk memberi tahu semua orang bahwa we have done with all of this. kita hanya perlu memutuskan bahwa semuanya telah selesai sampai disini. dan percaya, luka yang masih basah akan kering dengan berjalannya waktu :)

Comments